Cetak Biru atau Blue Print merupakan landasan organisasi untuk menentukan arah jangka pendek dan jangka panjang kemana orgnisasi akan menuju sasaran atau tujuan akhir, sehingga pada tiap tahapannya akan jelas prioritas mana saja yang harus pertama kali dilakukan. Pada gambar di atas, dijelaskan mengenai tahapan bisnis yang harus sejalan dengan tahapan pengembangan sumber daya manusia. Inisiatif yang harus dikembangkan oleh Divisi Sumber Daya Manusia di industri televisi yakni, Pertama, mengembangkan seluruh potensi karyawan yang dikaitkan dengan tingkat komptensinya. Kedua, meningkatkan produktifitas karyawan agar lebih cepat dalam pelaksanaan pekerjaan, lancar dan tidak ada kendala serta tetap mempehatikan efisiensi dalam pelaksanaannya. Ketiga, pemberdayaan karyawan. Ada pun indikator – indikator yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Merealisasikan organisasi menjadi perusahaan yang mampu menjadi pionir dalam inovasi dan kreatifitas (corporate innovative) untuk menghasilkan program-program yang bermutu dan bisa diterima oleh pemirsa sebuah stasiun televisi. Indikator untuk mencapai ke arah hal tersebut sebagai berikut :
a. Operasional prima, perusahaan yang menggunakan strategi ini berupaya mencapai biaya paling efisien pada setiap proses bisnis yang menghasilkan kualitas jasa dan program sesuai dengan harapan pemirsa sebuah stasiun televisi. Perusahaan harus mampu menjabarkan visi ke dalam program-program unggulan, baik yang bersifat Inhouse Production maupun External Production.
b. Keakraban dengan pemirsa televisi (Viewer Intimacy), sebuah stasiun televisi selayaknya menggunakan strategi ini untuk mempertahankan pemirsanya dengan menunjukkan pemahaman luar biasa melalui program-program Off Air untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pemirsanya melebihi rata-rata pesaingnya .
c. Program yang senantiasa terdepan dan menjadi trendsetter bagi pemirsa melalui kreatifitas yang tinggi dari setiap karyawan sebuah stasiun televisi, tidak terpaku hanya pada satu Divisi saja. Dalam hal ini setiap karyawan dirangsang untuk memberikan idea-idea dan gagasan-gagasan yang inovatif melalui saluran komunikasi internal yang dibangun secara positif dan mendapatkan apresiasi dari manajemen.
2. Menjadikan sebuah stasiun televisi sebagai organisasi pembelajaran sehingga para karyawannya dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensi yang dimilikinya. Perusahaan akan terus mengembangkan potensi karyawan yang memiliki kompetenasi atau standar sector ekonomi nasional dan global. Indikator yang dimaksud adalah :
a. Keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang berorientasi pada efisiensi, produktifitas, mutu dan kepedulian terhadap dampak lingkungan.
b. Keterampilan dan sikap dalam pengendalian emosi diri, membangun persahabatan, dan obyektivitas persepsi.
c. Keterampilan dan sikap dalam berkomunikasi horizontal dan vertical serta membangun jejaring internal.
d. Sikap dalam kemauan untuk belajar secara berkelanjutan
e. Keterampilan dan sikap dalam pengembangan diri untuk mengaitkan kompetensi pekerjaan dengan kompetensi probadi individu.
f. Keterampilan dan sikap maju untuk mencari cara-cara baru dalam mengoptimalkan pelayanan mutu terhadap pelanggan.
g. Keterampilan dan sikap saling memperkuat (sinergitas) antar karyawan untuk selalu meningkatkan mutu produk dan mutu pelayanan pada pelanggan.
3. Adanya perpaduan yang sejalan antara bisnis inti dan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan . Dalam hal kaitan dengan kompetensi, agar para karyawan dilihat kembali kompetensinya masing-masing untuk kemudian disesuaikan dengan tujuan bisnis/organisasi yang saat ini sudah mencanangkan akan melakukan perubahan segmentasi dari CDE menjadi BCD class. Setiap karyawan harus dipotret kembali masing-masing area kekuatan dan kelemahannya untuk kemudian dilakukan perencanaan yang terkait dengan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
4. Mengembangkan metoda atau sistem pencapaian target baru yang mampu memerinci secara detail tentang indikator atau performansi apa saja yang harus dituangkan di dalam satu rencana kerja tahunan yang bisa dievaluasi setiap 6 bulan sekali. Untuk program – program baru yang saat ini sedang dilakukan, harus benar-benar memperhatikan kemampuan setiap potensi yang karyawan yang dilibatkan dalam program tersebut. Beberapa produser yang masih rendah beban pekerjaaannya dapat diberdayakan melalui program-program baru yang bisa memberikan tantangan bagi setiap produser untuk meningkatkan potensi dirinya.
5. Mengembangkan Sistem Pengembangan Bakat untuk mendidik dan mengembangkan potensi karyawan sehingga suksesi kepemimpinan akan lebih baik pelaksanaannya. Kandidat dari dalam akan selalu siap untuk dipromosi menggantikan atasannya yang bisa saja keluar atau mendapatkan promosi yang lebih baik lagi. Dalam hal ini program suksesi di sebuah stasiun televisi harus benar-benar diterapkan dan dijalankan secara berkesinambungan. Divisi Sumber Daya Manusia, dapat melakukan pemetaan terhadap seluruh karyawan, terutama karyawan yang berkinerja tinggi menjadi bagian dari prioritas pertama dalam pengembangan program suksesi ini.
Pelatihan dan Pengembangan, perlu dibuat sebuah modul training dan pengembangan yang komprehensif dengan cara mengetahui kebutuhan training dari masing-masing Divisi yang berbeda